Wednesday, December 9, 2015

SOHO (Small Office Home Office)

       Disela-sela kesibukan proyek pemerintahan di akhir tahun, saya diminta tolong oleh Om/ Paman untuk mendesain kantor di halaman belakang rumahnya. Serta merta saya teringat istilah yang sering dilontarkan teman saya jaman kuliah yakni 'SOHO' atau "Small Office Home Office", yang ideal sekali untuk melakoni pekerjaan self employed seperti arsitek misal. Saya sendiri freelancer dibidang arsitektur, sampai saat ini belum punya kantor sendiri dan masih bekerja di kamar tidur (malah curhat).

       Sisa lahan di belakang rumahnya tidak terlalu besar, hanya sekitar 30 m2 saja. Kantor dibuat untuk keperluan usahanya yang bergerak dibidang jasa kontraktor supplier (kalau tidak salah), dengan staff karyawan beberapa orang saja dan mereka sepertinya cenderung mobile. Jadi saya rasa luasan lahan yang ada dirasa sudah cukup untuk memenuhi kegiatan kantor ini. Konsepnya sederhana saja, memanfaatkan sisa lahan dengan semaksimal mungkin sekaligus dapat mewadahi fungsi-fungsi sebagai berikut:

  1. R. Kerja Staff
  2. R. Pimpinan
  3. R. Istirahat
  4. Kamar Mandi

Halaman belakang dilihat dari arah depan
Tembok pembatas sebelah kiri dan belakang lahan
Area yang bersinggungan dengan bangunan lama, yang ternyata dapur
View dari halaman belakang ke arah depan


       Saya sendiri menganjurkan untuk tidak menghabiskan lahan atau menyisakan ruang agar bangunan yang lama dan yang baru mendapatkan akses untuk pencahayaan dan penghawaan alami. Bila perlu bangunan bisa dibuat menjadi bertingkat agar luas lantai dasarnya tidak terlalu memakan banyak tempat. Namun karena pertimbangan ekonomis, dll, akhirnya diputuskan untuk menggunakan seluruh luasan lahan yang ada.

       Sempat bingung menganalisa foto eksisting karena tidak bisa melihat secara langsung (btw ini lokasinya di Serang, Banten. Saya sendiri di Palembang). Pagar disebelah kiri dan belakang itu berbatasan dengan apa? Apakah bisa dibuat untuk bukaan sebagai akses pencahayaan dan penghawaan alami? Setelah ditanyakan lebih lanjut, ternyata hal tersebut dimungkinkan... syukurlah.


Bagian sebelah belakang pagar rumah yang masih menyisakan ruang untuk bukaan bangunan. Btw mangganya gede juga tuh...

Sebelah kiri pagar berbatasan langsung dengan jalan kompleks perumahan


       Sebetulnya saya sendiri kurang setuju dinding pagar sebelah kiri ini menjadi dinding bangunan baru nantinya. Sudah menjadi peraturan bahwa antara bangunan dan jalan terdapat GSB atau Garis Sempadan Bangunan. Namun karena peraturan di Indonesia jarang ditaati, dan pihak ownernya keukeuh dengan pendiriannya... ya sudahlah, resiko ditanggung sendiri. Karena ini jalan kompleks, mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang mengakibatkan bangunan baru ini digusur, seperti perluasan jalan, saluran air, dsb.

       Di dinding pagar sebelah kiri ini saya sendiri bermaksud hanya menampilkan bukaan/ jendela dengan level ketinggian diatas kepala manusia, agar privacy pegawai dapat terpenuhi sekaligus tetap mendapat cahaya alami. Namun pihak owner menginginkan agar tampilan kantor ini terlihat 'catchy' dari luar. Akhirnya saya tambahkan jendela pasif yang besar sebagai aksen bangunan baru ini.



Denah


Tampak Depan
Tampak Samping Kiri


        Warna eksterior kantor ini mengikuti warna cat bangunan lama. Untuk bagian interior menggunakan warna dengan tema yang cenderung monokrom, yakni putih, dan abu-abu untuk menyatukan warna-warna yang sudah ada pada material seperti warna silver pada rangka atap dan penutup atap. Begitu pula dengan pemilihan warna furniturenya, disesuaikan dengan tema tersebut, tentunya disertai dengan warna lain yang cukup dominan (seperti warna merah bata pada loster, cokelat texture kayu pada daun pintu, dan parquete pada lantai) agar ruang tidak terasa monoton dan membosankan.





       Jika ditanya, apakah material metal pada atap yang digunakan dapat menyebabkan panas pada ruangan? jawabannya: iya. Namun hal ini dapat diminalisir dengan membuat bukaan/ ventilasi yang banyak, salah satunya dengan memanfaatkan celah diatas diantara dag kanopi bangunan lama, jadi atap tidak ditutup penuh pada area ini, sehingga udara dapat mengalir keluar masuk, dan tetap terlindung terhadap tampias air hujan.



       Solusi lain bisa dengan menanam pohon yang daunnya cukup rimbun di bagian depan kantor, agar bayangan yang dihasilkan dapat meneduhkan permukaan atap yang membantu mengurangi suhu panas dalam ruangan, sekaligus bisa menjadi orientasi view dari dalam ruangan ke arah luar. 

       Ini adalah tulisan pertama saya mengenai arsitektur di blog ini, kedepan ingin sekali menulis hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur secara konsisten, mudah-mudahan terwujud. Akhir kata, semoga dapat memberi inspirasi :)





No comments:

Post a Comment