White Shoes & The Couples Company
di G-Ground Urban Gigs sabtu malam tanggal 5 kemarin, (sejauh ini) adalah
pertunjukan musik terbaik yang pernah saya datangi. Baru kali ini saya
merasakan interaksi antara musisi di panggung dan audience yang
betul-betul terasa sangat dekat (bisa dilihat di foto maupun video).
Lokasi panggung berada di tengah taman kota (KIF Park/ Kambang Iwak,
diantara jogging track dan membelakangi kolam), tentunya tidak ada
pembatas di sekeliling venue, maupun pemba
tas
antara penonton dan panggung. Petugas keamanan pun tidak perlu
berseliweran di sekitar panggung karena tentu saja audiencenya (sesuai
genre) tidak mungkin berbuat rusuh :D
|
Panggung yang tanpa pembatas |
|
|
|
Semuanya terasa sempurna. Sound systemnya terdengar baik sekali tanpa masalah. Saya jadi semakin yakin kalau di konser
Sheila on 7
kemarin yang membuat kurang maksimal adalah akustik ruang tempat
konsernya (penyedia sound systemnya adalah pihak yang sama, btw). Tata
set panggung juga enak dilihat (terkadang sering melihat set panggung
yang tidak rapi seperti background, banner, atau pelindung speaker yang
tidak terpasang dengan baik), sehingga meskipun panggungnya kecil, tetap
menghadirkan pengalaman menikmati audio-visual yang maksimal.
|
Set panggung yang rapi |
Penampilan WSATCC kali ini minus Mr. Ale karena (kalau tidak salah)
beliau menghadiri pernikahan saudaranya. Namun posisi lead guitar tetap
ada dan diisi oleh Andi 'Hans' Sabarudin. Terasa familiar, karena
ternyata beliau adalah gitaris
Pandai Besi/
Efek Rumah Kaca, Bite, dan Seaside (dan masih banyak lagi). WSATCC sendiri membawakan cukup banyak lagu (sekitar 15 lagu) yang
sangat-sangat membuat audience merasa beruntung, mengingat pertunjukan
ini tidak dipungut biaya sepeserpun (terima kasih untuk pihak sponsor,
walaupun saya tidak merokok
:p ).
|
Andi Hans (gitar merah) memainkan lagu-lagu WSATCC dengan baik, salut! |
Puncaknya saat audience di suruh berdiri mendekat ke depan panggung dan
bernyanyi bersama lagu terakhir "Senandung Maaf". Betul-betul terasa
sekali perpindahan 'energy' yang terjadi saat penampil menghadirkan
bunyi-bunyian yang sampai ke hati penonton, untuk kemudian dikeluarkan
kembali dengan cara bernyanyi bersama-sama. Acara pun usai setelah
ditutup dengan sesi foto dan satu lagu encore. What a life time
experience, Alhamdulillah :)
|
Nona Sari yang aktif kesana-kemari saat bernyanyi :D |
|
Mirip Jeng Kelin |
|
Tidak menyangka bisa sedekat ini :) |
O ya, video penampilan mereka bisa dilihat
disini.
No comments:
Post a Comment