Thursday, September 10, 2015

WSATCC at G-Ground Urban Gigs Palembang

White Shoes & The Couples Company di G-Ground Urban Gigs sabtu malam tanggal 5 kemarin, (sejauh ini) adalah pertunjukan musik terbaik yang pernah saya datangi. Baru kali ini saya merasakan interaksi antara musisi di panggung dan audience yang betul-betul terasa sangat dekat (bisa dilihat di foto maupun video). Lokasi panggung berada di tengah taman kota (KIF Park/ Kambang Iwak, diantara jogging track dan membelakangi kolam), tentunya tidak ada pembatas di sekeliling venue, maupun pembatas antara penonton dan panggung. Petugas keamanan pun tidak perlu berseliweran di sekitar panggung karena tentu saja audiencenya (sesuai genre) tidak mungkin berbuat rusuh :D  

Panggung yang tanpa pembatas



Semuanya terasa sempurna. Sound systemnya terdengar baik sekali tanpa masalah. Saya jadi semakin yakin kalau di konser Sheila on 7 kemarin yang membuat kurang maksimal adalah akustik ruang tempat konsernya (penyedia sound systemnya adalah pihak yang sama, btw). Tata set panggung juga enak dilihat (terkadang sering melihat set panggung yang tidak rapi seperti background, banner, atau pelindung speaker yang tidak terpasang dengan baik), sehingga meskipun panggungnya kecil, tetap menghadirkan pengalaman menikmati audio-visual yang maksimal.


Set panggung yang rapi

Penampilan WSATCC kali ini minus Mr. Ale karena (kalau tidak salah) beliau menghadiri pernikahan saudaranya. Namun posisi lead guitar tetap ada dan diisi oleh Andi 'Hans' Sabarudin. Terasa familiar, karena ternyata beliau adalah gitaris Pandai Besi/ Efek Rumah Kaca, Bite, dan Seaside (dan masih banyak lagi). WSATCC sendiri membawakan cukup banyak lagu (sekitar 15 lagu) yang sangat-sangat membuat audience merasa beruntung, mengingat pertunjukan ini tidak dipungut biaya sepeserpun (terima kasih untuk pihak sponsor, walaupun saya tidak merokok :p ).


Andi Hans (gitar merah) memainkan lagu-lagu WSATCC dengan baik, salut!

Puncaknya saat audience di suruh berdiri mendekat ke depan panggung dan bernyanyi bersama lagu terakhir "Senandung Maaf". Betul-betul terasa sekali perpindahan 'energy' yang terjadi saat penampil menghadirkan bunyi-bunyian yang sampai ke hati penonton, untuk kemudian dikeluarkan kembali dengan cara bernyanyi bersama-sama. Acara pun usai setelah ditutup dengan sesi foto dan satu lagu encore. What a life time experience, Alhamdulillah :)



Nona Sari yang aktif kesana-kemari saat bernyanyi :D

Mirip Jeng Kelin
Tidak menyangka bisa sedekat ini :)

O ya, video penampilan mereka bisa dilihat disini.